Selasa 26 Jan 2021 07:06 WIB

Joe Biden Kembali Berlakukan Pembatasan Perjalanan

Biden membalikkan perintah dari Trump yang menyerukan pelonggaran pembatasan

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato tentang ekonomi di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato tentang ekonomi di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk kembali memberlakukan pembatasan perjalanan pada pelancong dari sejumlah neBiden akan membalikkan perintah dari mantan presiden AS Donald Trump yang menyerukan pelonggarangara. Di antara negara tersebut adalah Brasil, Irlandia, Inggris, dan 26 negara Eropa lainnya yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan.

Menurut laporan pejabat Gedung Putih dilansir itv, Afrika Selatan juga menjadi negara yang termasuk dalam daftar pembatasan tersebut. Keputusan Biden akan membalikkan perintah dari mantan presiden AS Donald Trump yang menyerukan pelonggaran pembatasan perjalanan beberapa waktu sebelum masa jabatannya berakhir secara resmi pada 20 Januari lalu.

Baca Juga

Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah varian baru Covid-19 di sejumlah negara, dimulai dari Inggris, yang diyakini jauh lebih menular. Varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan sejauh ini belum ditemukan di AS. Namun, varian baru dari Inggris telah dilaporkan ditemukan di beberapa negara bagian AS.

Perintah itu juga mengharuskan semua pelancong yang menuju AS dan berusia dua tahun ke atas untuk menunjukkan hasil tes negatif dari Covid-19 dalam tiga hari sebelum melakukan perjalanan. Selain itu, politisi yang menjadi asisten Biden juga dilaporkan telah memulai pembicaraan dengan Partai Republik dan Demokrat mengenai paket bantuan virus corona senilai 1,9 triliun dolar AS.

Paket bantuan ini direncanakan saat Biden menghadapi masalah yang semakin meningkat dalam upaya untuk memenangkan dukungan bipartisan, sebagai upaya legislatif di awal jabatan kepresidenannya. Diharapkan paket bantuan dapat disetujui segera.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement