REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terciptanya kekebalan kelompok (herd immunity) dapat membantu melindungi para ibu hamil dan menyusui dari Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro.
"Kekebalan kelompok ini keuntungan lainnya adalah bisa melindungi orang-orang di sekitarnya yang belum bisa mendapatkan akses vaksin," kata Reisa saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Saat ini ada 17 kriteria kelompok masyarakat yang tidak bisa diberikan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kelompok tersebut adalah mereka yang sudah pernah menderita Covid-19, ibu hamil atau menyusui, sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah, menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya), mengidap penyakit ginjal, menderita penyakit diabetes melitus, dan penyakit paru.
Selain itu, anak-anak dan orang lanjut usia juga belum bisa diberikan vaksin Covid-19 yang tersedia sekarang. Diharapkan secepatnya ada vaksin Covid-19 yang bisa masuk ke Indonesia untuk dikonsumsi anak-anak dan lanjut usia untuk membangun respons kekebalan tubuh mereka terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
"Orang-orang inilah yang nanti akan dilindungi oleh orang-orang yang punya kekebalan," tutur Reisa.
Dengan vaksinasi Covid-19, kekebalan spesifik terhadap virus penyebab Covid-19 bisa tercapai. Makin banyak yang diberikan vaksin Covid-19, makin banyak orang yang punya kekebalan spesifik tersebut. Keadaan ini seolah membentuk perisai perlindungan untuk sebagian penduduk yang belum bisa mengakses vaksin Covid-19.
Kekebalan spesifik itu biasanya hanya bisa didapatkan dengan dua cara yakni terinfeksi langsung atau karena diberikan vaksin. "Vaksinasi Covid-19 ini tujuannya adalah membentuk imunitas. Imunitas yang dihasilkan dari vaksin adalah imunitas spesifik," ucapnya.