Kamis 28 Jan 2021 05:34 WIB

Selama Pandemi, DKI Tangani 1.538 Kilogram Masker Bekas

Memilah sampah adalah hal yang penting untuk dilakukan, terutama di masa pandemi

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Petugas DLH DKI mengumpulkan masker bekas sekali pakai dari tumpukan sampah rumah tangga untuk dimusnahkan dengan cara diinsinerasi, Jumat (13/11).
Foto: dok.DLH DKI
Petugas DLH DKI mengumpulkan masker bekas sekali pakai dari tumpukan sampah rumah tangga untuk dimusnahkan dengan cara diinsinerasi, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat, telah menangani sebanyak 1.538 kilogram limbah masker sekali pakai dari rumah tangga, selama masa pandemi Covid-19. Jumlah tersebut terhitung dari bulan April hingga akhir Desember 2020.

“Dari awal Pandemi pada bulan April, Jakarta sudah melakukan penanganan limbah infeksius dari rumah tangga secara rutin hingga saat ini. Ini dilakukan agar limbah infeksius bisa ditangani dengan baik dan menghindari potensi penularan Covid-19” kata Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/1).

Yogi menjelaskan, para petugas kebersihan melakukan pemilahan dan penggumpulan limbah infeksius dari rumah tangga, seperti masker bekas sekali pakai untuk ditangani dengan semestinya. Dia menyebut, untuk memusnahkan sampah itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerjasama dengan pihak pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)."Masker bekas tergolong limbah infeksius, Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan pihak pengolah limbah B3 untuk pemusnahannya, dengan cara diinsinerasi," jelas dia.

Yogi pun berharap agar masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk mulai sadar bahwa memilah sampah adalah hal yang penting untuk dilakukan. Terutama pada masa pandemi ini.

“Kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk mulai menyadari bahwa memilah sampah medis rumah tangga adalah hal yang penting untuk dilakukan. Kita sama-sama memilah dan memisahkan sendiri. Kemudian, disemprot disenfektan dan dikemas khusus. Setelah itu tanggung jawab kami untuk penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.

Sementara itu, sambung dia, total sampah medis dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Ibu Kota yang diawasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta mencapai 6.123 ton selama pandemi ini. "Kewajiban setiap Fasyankes menanganinya dengan baik," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement