REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang daging sapi sudah mulai kembali berjualan setelah melakukan mogok selama tiga hari pada pekan lalu. Namun, harga jual daging sapi masih cenderung mahal dibanding harga biasanya.
Salah satu pedagang daging sapi yang sudah kembali berjualan adalah Hari Wibowo (46 tahun). Ia mulai membuka los dagangannya kembali di Pasar Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat sejak Sabtu (23/1) lalu.
"(Harga daging sapi) Masih mahal. Ini saya jual Rp 140 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram," kata Hari saat ditemui di lokasi, Kamis (28/1).
Hari menjelaskan, harga daging sapi yang ia jual masih belum turun. Bahkan, ia menyebut, sebelum mogok jualan, harga daging sapi yang ia patok pun masih sama.
Padahal, Hari menuturkan, sebelum harga daging sapi melonjak, ia menetapkan harga jual sebesar Rp 110 ribu-Rp 115 ribu per kilogram.
"Iya, belum turun juga (harganya). Soalnya harga dari pemasok juga masih mahal banget," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang pedagang daging sapi di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat. Umriyana (42) mengatakan, saat ini ia mematok harga daging sapi dagangannya berkisar Rp 130 ribu hingga Rp 135 ribu per kilogram.
Umriyana mengungkapkan, meski kembali berjualan setelah melakukan aksi mogok, jumlah pembeli dalam sehari pun masih sepi. Ia mengaku, hal ini pun menyebabkan pendapatannya mengalami penurunan yang cukup drastis.
"Pendapatan ya turun sekitar 50 persen. Karena harganya masih mahal, jadi sehari paling cuma bisa jual satu ekor sapi. Itu pun kadang enggak langsung habis, jadi besoknya dijual lagi," jelas dia.