REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pada Kamis (28/1) terdapat penambahan sebanyak 86 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, penambahan kasus mengalami peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Padahal, penambahan kasus harian sempat melandai. "Kemarin sempat turun, naik lagi. Masih fluktuatif," kata dia, Kamis.
Saat ini, secara akumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah tembus angka 3.000 atau tepatnya 3.030 kasus. Dari total kasus itu, 2.527 orang telah dinyatakan sembuh, 449 orang masih isolasi, dan 64 orang meninggal dunia.
Asep mengatakan, semakin banyak tes dilakukan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 akan semakin banyak. "Itu hasil tracing semua. Semakin banyak dites semakin banyak yang kena," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada awal pekan ini, Kota Tasikmalaya menjadi daerah paling tak patuh dalam menjaga jarak. Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengakui masih banyak temuan masyarakat yang berkerumun dari hasil operasi di Kota Tasikmalaya.
Ia mencontohkan, beberapa hari lalu juga ditemukan kerumunan saat pembagian bantuan sosial (bansos) di salah satu wilayah di Kota Tasikmalaya. "Ini akan menjadi evaluasi kita untuk melakukan upaya edukasi maupun operasi yustisi," kata dia.
Doni mengatakan, pihaknya setiap hari terus melakukan operasi yustisi penegakkan protokol kesehatan. Selain memastikan masyarakat untuk tak berkerumun, penggunaan masker juga akan menjadi perhatian.
"Selain jaga jarak, penggunaan masker juga jadi perhatian. Alhamdulillah sudah baik memakai maskernya, tinggal jaga jarak," kata dia.