Jumat 29 Jan 2021 07:58 WIB

PBB Berharap Hubungan AS-China Membaik

Sekjen PBB mengakui ada pandangan berbeda tentang hak asasi manusia antara dua negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP/K.M. Chaudary
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berharap ada "reset" dalam hubungan Amerika Serikat (AS) dan China. Guterres mengakui bahwa kedua negara memiliki pandangan berbeda tentang hak asasi manusia.

"Saya berharap kita akan melihat kembali hubungan antara Amerika Serikat dan China. Jelas bahwa dalam hak asasi manusia ada dua pandangan yang sangat berbeda dan jelas bahwa dalam hak asasi manusia tidak ada ruang lingkup untuk kesepakatan atau visi bersama," ujar Guterres.   

Baca Juga

Beijing telah mendorong pengaruh global yang lebih besar dan menjadi tantangan bagi kepemimpinan tradisional AS. Ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut mencapai titik didih di PBB pada tahun lalu, ketika di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump tepatnya ketika pandemi virus korona mulai menyebar ke seluruh dunia.

Guterres berharap kedua negara dapat menjalin kerja sama dalam kesepakatan perubahan iklim. "Ada area di mana saya yakin ada konvergensi kepentingan yang berkembang dan seruan saya adalah agar area itu dikejar oleh kedua pihak bersama dengan seluruh komunitas internasional, dan area itu adalah aksi iklim,” kata Guterres.

Sebelumnya, calon Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menekankan pentingnya keterlibatan AS di lembaga yang beranggotakan 193 negara itu. Hal ini bertujuan untuk menahan pengaruh China yang mendorong agenda otoriter.

Thomas-Greenfield akan tampil di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS untuk menjalani sidang konfirmasi. Diplomat yang berpengalaman selama 35 tahun itu sudah pernah bertugas di empat benua.

"Kami tahu China bekerja di seluruh sistem PBB untuk mendorong agenda otoriter yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar institusi, nilai-nilai Amerika," kata Thomas-Greenfield seperti dikutip dari pidato yang akan ia sampaikan ke Senat, Rabu (27/1).

"Keberhasilan mereka tergantung kelanjutan mundurnya Amerika. Hal itu tidak akan terjadi di bawah pengawasan saya," tambahnya.

Menanggapi pernyataan Thomas-Greenfield, Guterres menjamin PBB sangat berkomitmen untuk mengatasi semua masalah yang terkait dengan keamanan, pembangunan, dan hak asasi manusia. Guterres juga memastikan bahwa PBB adalah mercusuar bagi semua negara di dunia.

“Terkait dengan PBB, saya dapat menjamin kami sangat berkomitmen untuk memastikan bahwa PBB adalah mercusuar dari semua nilai yang terkait dengan keamanan, pembangunan, hak asasi manusia," ujar Guterres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement