REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Vaksinasi Covid-19 tahap awal di Kabupaten Garut rencananya dimulai Senin (1/2). Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman dijadwalkan menjadi salah satu yang akan disuntik vaksin pertama kali.
Helmi menyatakan kesiapannya disuntik vaksin Covid-19. Pasalnya, ia mengatakan, vaksinasi ini merupakan salah satu upaya dalam penanganan pandemi Covid-19. Setelah nantinya divaksin, ia mengingatkan agar protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19 tetap diterapkan. “Protokol kesehatan harus tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Helmi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Asep Surachman mengatakan, calon penerima vaksin Covid-19 harus melalui sejumlah tahapan sebelum diperbolehkan untuk disuntik vaksin. Lewat keterangan resminya, Ahad (31/1), ia menjelaskan, tahapan itu dimulai dari registrasi, verifikasi, dan pemeriksaan kondisi kesehatan, untuk memastikan calon penerima memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk vaksinasi. “Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dinyatakan lulus screening kesehatan, sama halnya dengan perwakilan DPRD,” ujar Asep.
Berdasarkan informasi sejauh ini, ada sepuluh orang yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 tahap awal di Garut pada 1 Februari 2021. Selain Wabup dan perwakilan DPRD, dijadwalkan juga perwakilan Kodim 0611/Garut, perwakilan Kantor Kementerian Agama Garut, kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Garut, serta perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan pengusaha, dan perwakilan masyarakat dari kalangan milenial.
Pada tahap awal, Kabupaten Garut menerima pasokan 12.200 dosis vaksin Covid-19. Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani sebelumnya mengatakan, vaksin ini sudah mulai didistribusikan ke puskesmas-puskesmas sejak Kamis (28/1). Diperkirakan pendistribusian vaksin ini bisa diselesaikan pada Ahad ini.
Menurut Leli, vaksin Covid-19 nantinya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes). Dari sekitar 6.000 nakes, kata dia, tidak semuanya akan disuntik vaksin tahap awal karena ada yang tidak sesuai persyaratan. Seperti pernah terkonfirmasi positif Covid-19 atau memiliki penyakit penyerta. “Sekitar 500 nakes di sini kan pernah positif (Covid-19). Nakes juga kan ada yang punya penyakit penyerta,” kata dia.