REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan kitab suci yang dipercaya umat Islam merupakan mukjizat abadi Nabi Muhammad. Semua mukjizat para Nabi berakhir dengan kematian mereka, kecuali Nabi Muhammad yang mukjizatnya masih terpelihara.
Allah berfirman dalam Quran Surat Fussilat Ayat 42:
لَّا يَأْتِيهِ ٱلْبَٰطِلُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِۦ ۖ تَنزِيلٌ مِّنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
Artinya: "Yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."
Menurut Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, ayat ini menjelaskan orang batil itu tidak bisa merintangi Alquran dengan menguranginya, menambahinya, dan mendustakannya dengan mendatangkan kitab lain, atau mencabut kitab lain yang digunakan untuk mencacatinya. Alquran itu diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana dalam segala tindakanNya, mengatur urusan-urusan ciptaan-Nya, dipuji dalam segala keadaan dan dipuji oleh seluruh makhluk-Nya atas kenikmatan melimpah yang diberikan kepada mereka.
Tentunya dalil kebenaran Alquran ini tidak hanya dari firman Allah. Tapi juga fakta-fakta didukung oleh beberapa bukti yang logis dan nyata, sebagai berikut.
1. Belum ada yang mampu menciptakan ayat semisal Alquran
Kaum musyrik gagal untuk menghasilkan satu ayat, apalagi satu surat, atau sebuah buku seperti Alquran meskipun fakta mereka sangat bertekad dan sangat termotivasi untuk menentang dan memalsukan panggilan Nabi.
Lebih lanjut, kita harus ingat mereka adalah ahli bahasa Arab, di mana Alquran diturunkan. Pastinya, ini merupakan bukti pasti bahwa Alquran berasal dari Allah, Tuhan semesta alam.