REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan para senior Partai Demokrat menggelar konferensi pers merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Salah satu senior Partai Demokrat yang hadir, Ahmad Yahya, mengatakan para pendiri dan senior Partai Demokrat menerima sejumlah keluhan dari kepemimpinan AHY.
Salah satu keluhan dari DPD dan DPC adalah permintaan iuran oleh DPP Partai Demokrat. Permintaan tersebut baru terjadi di bawah kepemimpinan AHY.
"Kami selaku para pendiri dan senior Partai Demokrat menerima aduan bahwa DPP meminta dan memungut iuran dari setiap fraksi di DPD dan fraksi di DPC, sehingga menjadi dan menambah beban Partai Demokrat di daerah. Di mana hal tersebut tidak pernah terjadi pada kepemimpinan ketua umum sebelumnya," kata Yahya saat ditemui di Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2).
Selain itu Yahya menilai DPP Partai Demokrat telah mencederai janjinya sendiri dalam pelaksanaan pilkada baru-baru ini. Ia menuturkan, biaya operasional pilkada 50 persen yang dijanjikan tidak dilaksanakan.
"Sehingga mesin partai dalam mendukung pasangan tidak jalan atau tidak maksimal," ujar mantan ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah itu.
Ia juga menjelaskan sebelumnya proses penentuan pasangan calon kepala daerah di provinsi/kabupaten/kota yang diusulkan oleh Partai Demokrat pada kepemimpinan ketua umum sebelumnya diserahkan penuh kepada pengurus DPD dan DPC di daerahnya masing-masing. Namun setelah kepemimpinan tersebut di atas sepenuhnya ditarik ke DPP dan tidak memperhatikan usulan/aspirasi daerah khususnya daerah kabupaten/kota
"Kader Partai Demokrat menginginkan adanya perubahan yang lebih baik ke depan menjadi partai besar," ucapnya. "Kesan negatif bahwa Partai Demokrat sebagai partai ekslusif dan milik keluarga harus dihilangkan," sambung dia.