REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Khatib al-Anbiya atau sang orator adalah gelar yang disematkan Allah SWT kepada Nabi Syuaib. Mengapa Allah SWT menggelari demikian?
Nabi Syuaib mendapat gelar demikian karena kefasihannya, kemampuan komunikasi, dan amalannya yang kuat. Allah SWT mengutus Nabi Syuaib kepada kaum Madyan dan Aikah. Nabi Syuaib menetap di Kota Madyan yang kini menjadi Yordania.
Sebagaimana dilansir dari Mawdoo, kaum Madyan dan Aikah dikenal suka melakukan penipuan dalam perkara jual-beli. Mereka sering mengurangi takaran dan timbangan. Karena itu, Allah SWT mengirim Nabi Syuaib dari kalangan mereka sendiri, untuk mengajak kembali ke jalan yang benar yaitu jalan Allah SWT.
Hal lain yang dilakukan kaum Nabi Syuaib adalah suka mengambil harta orang lain yang ada di hadapan mereka. Bahkan, mereka juga melakukan persembahan kepada pohon yang disebut dengan Aikah, sebuah pohon yang daunnya lebat.
Kisah Nabi Syuaib ini disebut dalam Alquran sebanyak empat kali, yaitu dalam Surat Hud, Al-Araf, Al-Ankabut, dan Asy-Syu'ara. Dalam surat Al-Araf misalnya, Allah SWT berfirman:
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS Al-A'raf ayat 85-86)
Ada banyak versi terkait garis keturunan Nabi Syuaib. Ibnu Ishaq menyebutkan, garis keturunan Nabi Syuaib ialah Syuaib bin Mikael, bin Yashjar bin Madyan bin Ibrahim AS. Nabi Ibrahim memiliki anak sebanyak 13 orang, dua di antaranya adalah Ismail dan Ishak.
Sementara orang-orang Taurat menyatakan bahwa garis keturunan Nabi Syuaib adalah Syuaib bin Saifon bin Ayfa bin Tsabit bin Madyan bin Ibrahim. Ada pula yang menyebut Syuaib bin Yashjar bin Laawi bin Ya'qub.