REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wali Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan H Ibnu Sina menyampaikan, banjir di daerahnya belum usai. Namun sudah makin surut, rata-rata di daerah yang masih tergenang tingginya semata kaki.
Ibnu Sina menyampaikan, hingga hari ke-20 musibah banjir di Banjarmasin yang belum dicabut status tanggap darurat penanganan bencana banjir tersebut, karena ada sebagian wilayah yang belum kering atau masih ada genangan.
Dia menyebutkan, debit air yang masuk ke Sungai Lulut dan Sungai Gardu dari sungai besar, yakni, Sungai Martapura, masih tinggi, termasuk juga Sungai Andai, hingga membuat sejumlah daerah lambat surut genangannya.
"Kita mau sedot dengan mesin pompa air di titik masih ada genangan itu, seperti di Sungai Andai Ujung, tapi tinggi airnya masih sama dengan tinggi permukaan air sungai, hingga tidak bisa," ujar Ibnu Sina.
Dia menyebutkan rata-rata daerah yang masih ada genangan tersebut karena demikian, hingga menyulitkan pemerintah kota untuk menanganinya secara cepat dengan menurunkan mesin penyedot air.
"Seperti yang masih ada genangan itu di Pemurus Luar, Darma Bakti, Komplek Melati dan Simpang Limau, ada beberapa lagi di Banjarmasin Timur dan Selatan ini, tapi rata-ratanya masih setinggi mata kaki," ujarnya.
Ibnu Sina mengatakan, pemerintah kota akan terus berupaya untuk menangani genangan ini, termasuk juga memberikan bantuan pangan bagi warga yang terdampak.
Dia menyampaikan, masyarakat yang terdampak banjir ini harus terus diperhatikan, meski genangan sudah sangat surut, namun bantuan kemanusiaan untuk mereka masih sangat diperlukan.
"Kita berterima kepada para donatur yang terus memberikan bantuan bagi warga kita yang terdampak banjir ini, bahkan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah membantu ribuan ton pangan bagi warga kita, terimakasih banyak," ujarnya.