Kamis 04 Feb 2021 13:18 WIB

Empat Desa di Pasuruan Terendam Banjir

Setidaknya ada 1.950 KK yang terdampak banjir tersebut. 

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Warga korban banjir membawa air bersih di desa Kedungringin, Beji, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (4/11/2020). Air bersih yang disalurkan dari truk tangki bantuan dari Pemerintah Daerah setempat itu untuk warga yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat banjir yang merendam kawasan tersebut selama lima hari.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga korban banjir membawa air bersih di desa Kedungringin, Beji, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (4/11/2020). Air bersih yang disalurkan dari truk tangki bantuan dari Pemerintah Daerah setempat itu untuk warga yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat banjir yang merendam kawasan tersebut selama lima hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satriyo Nurseno membenarkan adanya empat desa di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, yang terendam banjir dengan ketinggian 50 hingga 80 sentimeter. Setidaknya ada 1.950 KK yang terdampak banjir tersebut. 

"Namun, hanya sebagian kecil yang mengungsi," katanya Kamis (4/2).

Satriyo kemudian merinci empat desa yang terendam banjir tersebut. Adalah Desa Kalirejo dengan ketinggian air 70 hingga 85 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak di desa tersebut mencapai 800 KK yang 30 di antaranya memilih mengungsi. Kemudian di Desa Tambakan dengan ketinggian air 70 hingga 80 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak ada 500 KK.

Kemudian di Desa Kalianyar dengan ketinggian air 60 hingga 80 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak ada 450 KK dan yang mengungsi ada 35 warga. Selanjutnya di Desa Manarui dengan ketinggian air 50-60 sentimeter. Jumlah  KK yang terdampak ada 200 KK," ujarnya dikonfirmasi Kamis (4/2).

Sementara itu, kata Satriyo, banjir yang sempat menggenangi Desa Ledok, Dusun Mendalan, Dusun Blacak, dan Dusun Nganglang telah surut. Selain di Kecamatan Bangil, banjir juga masih menggenangi di Kecamatan Kraton. Meskipun ketinggian air diakuinya perlahan makin surut.

"Masih ada genangan air di Kecamatan Kraton. Yaitu di Desa Sidogiri dengan ketinggian 30 hingga 75 sentimeter dan di Desa Tambakrejo dengan ktinggian 30 hingga 60 sentimeter," ujar Satriyo.

Satriyo mengatakan, penanganan yang telah dilakukan adalah melakukan evakuasi warga terdampak. Pihaknya juga telah mendirikan dapur umum. 

"BPBD Jatim mengirimkan tiga Tim Recue untuk evakuasi, bantuan logistik support dapur umum. Dinsos Jatim mengirimkan tim dan logistik untuk dapur umum," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement