REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Harga pangan dunia naik selama delapan bulan berturut-turut pada Januari, mencapai level tertinggi sejak Juli 2014. Kenaikan harga pangan dipimpin oleh lonjakan pada sereal, gula dan minyak nabati, kata badan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (4/2).
Indeks harga pangan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang mengukur perubahan bulanan untuk sekeranjang sereal, minyak sayur, produk susu, daging dan gula, rata-rata 113,3 poin bulan lalu terhadap 108,6 poin yang direvisi naik pada Desember. Angka Desember sebelumnya 107,5 poin.
FAO yang berbasis di Roma juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panen sereal di seluruh dunia tetap berada di jalur untuk mencapai rekor tahunan pada 2020, tetapi memperingatkan penurunan tajam dalam stok dan mengisyaratkan permintaan impor besar yang tak terduga dari China.
Indeks harga sereal FAO naik 7,1 persen bulan ke bulan pada Januari, dipimpin lebih tinggi oleh harga jagung internasional, yang melonjak 11,2 persen, sekitar 42,3 persen di atas level mereka tahun lalu, sebagian didukung oleh pembelian oleh China dan produksi AS lebih rendah dari perkiraan..