Jumat 05 Feb 2021 08:23 WIB

LPEM UI Proyeksi Ekonomi RI Kontraksi 2,2 Persen pada 2020

Hari ini BPS akan merilis data resmi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 akan berada pada negatif 2,2 persen hingga 2,1 persen. Penanganan pandemi Covid-19 dari sektor kesehatan dinilai menjadi faktor yang menghambat laju pemulihan ekonomi tahun lalu.

Pada penghujung 2020, LPEM FEB UI mencatat munculnya beberapa kabar positif yang memicu pertumbuhan sentimen positif oleh investor terhadap prospek ekonomi ke depan. Di antaranya, hasil pemilu Amerika Serikat (AS) dan mulai bergulirnya vaksin secara masal di seluruh dunia.

Baca Juga

Kinerja pasar keuangan dan mata uang yang sangat baik pada akhir tahun lalu memberi kesan bahwa ekonomi semakin membaik. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyebutkan, tidak ada pemulihan ekonomi yang berkesinambungan dan berkelanjutan tanpa diiringi perbaikan dari sisi kesehatan maupun angka kasus harian.

"Kondisi Indonesia saat ini secara rapi mengilustrasikan kontradiksi ini," tuturnya dalam Kajian Indonesia Economic Outlook Q1-2021 yang dirilis Rabu (3/2).

Riefky menuturkan, ketika indeks pasar saham sedang mengalami performa terbaiknya sejak dimulainya pandemi,angka harian Covid-19 terus menunjukkan pertumbuhan kasus harian tertinggi.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement