Ahad 07 Feb 2021 15:35 WIB

OJK: Indonesia Harus Optimistis Besarkan Perbankan Syariah

Bank syariah harus bisa disiapkan mengikuti perubahan pola ekonomi dengan cepat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Bank Syariah Indonesia. Bank syariah harus bisa disiapkan mengikuti perubahan pola ekonomi dengan cepat.
Foto: BSI
Bank Syariah Indonesia. Bank syariah harus bisa disiapkan mengikuti perubahan pola ekonomi dengan cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diharapkan turut berdampak pada kemajuan sektor riil, terutama pada industri produk halal yang saat ini turut menjadi perhatian pemerintah.

Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deden Firman Hendarsyah, mengatakan total aset keuangan syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp 1.802 triliun atau 9,89 persen dari total aset keuangan secara keseluruhan.

Baca Juga

Adapun, khusus pada perbankan syariah, aset telah mencapai Rp 608,9 triliun atau 6,51 persen dari total aset perbankan di Indonesia. Aset tersebut tersebar pada 14 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, dan 163 bank pembiayaan rakyat syaria.

"Tahun 2020 adalah tahun yang berat bagi ekonomi nasional, tapi Alhamdulillan ekonomi syariah tetap terus tumbuh dengan baik," kata Deden dalam Seminar Peran Perbankan Syariah dan Momentum Kebangkitan Industri Halal Dunia dalam peringatan Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual, Ahad (7/2).

Ia mengatakan, perkembangan tersebut cukup pesat dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, ada optimisme bagi Indonesia untuk membesarkan keuangan syariah, khususnya dari sisi sektor perbankan.

Deden juga menekankan, pertumbuhan perbankan syariah dari sisi aset, pembiayaan, maupun dana pihak ketiga di atas dari perbankan konvensional. "Kita berharap ini terus dipertahankan sehingga dapat lebih mendukung pertumbuhan di industri halal," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement