REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Isu kudeta Partai Demokrat terus bergulir. Sejumlah nama tercatut berada di balik kudeta partai berlambang bintang mercy tersebut.
Salah satu Pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan, membantah tudingan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa tentang adanya uang panjar atau down payment (DP) dari Kepala KSP Moeldoko untuk Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
"Isu pemberian sejumlah uang dari Moeldoko adalah kabar bohong alias hoaks karena tidak bisa dibuktikan kebenarannya", kata Hengky, saat diwawancara Radio Elshinta, Ahad (7/2).
Hengky meminta pengurus Partai Demokrat tidak melibatkan pihak luar dan sebaiknya fokus pada pembenahan internal partai yang semakin merosot dalam perolehan suara pada Pemilu Legislatif yang lalu.
Soal desakan dilakukan KLB untuk memilih ketua umum yang baru, Hengky menilai sebagai sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan. "KLB merupakan hal yang wajar dalam dunia politik karena kemungkinan ada pendiri atau pengurus yang kecewa dengan kepengurusan sekarang ini sehingga harus ada pembenahan internal", ujar Hengky.
Hengky menegaskan tidak ada kudeta di Partai Demokrat. Dia menyarakan seharusnya pengurus sekarang ini lebih membenahi konsoliditas partai daripada menuduh adanya pihak luar yang akan mendongkel posisi ketua umum Partai Demokrat.