Senin 08 Feb 2021 20:47 WIB

Andi Akmal Minta Anggaran Kementan Ditambah

Anggota DPR Andi Akmal menyebut pemotongan anggaran Kementan akan berdampak negatif

Mentan Syahrul Yasin Limpo. Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. DPR mendukung tambahan tersebut mengingat sektor pertanian merupakan sektor strategia yang sangat dominan dalam memberi kontribusi terhadap peningkatan dan perbaikan ekonomi nasional.
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. DPR mendukung tambahan tersebut mengingat sektor pertanian merupakan sektor strategia yang sangat dominan dalam memberi kontribusi terhadap peningkatan dan perbaikan ekonomi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021. DPR mendukung tambahan tersebut mengingat sektor pertanian merupakan sektor strategia yang sangat dominan dalam memberi kontribusi terhadap peningkatan dan perbaikan ekonomi nasional.

"Pemotongan anggaran Kementan akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi nasional. Seharusnya anggaran Kementan ditambah bukan malah dikurangi. Karena itu kami dukung adanya penambahan," ujar Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Passludin, Senin (8/2).

Lebih lanjut, Andi Akmal menyoroti program nilai tambah dan daya saing industri yang merupakan salah satu program kerja Kementan di tahun 2021. Menurutnya, program tersebut harus mendapat perhatian khusus karena mampu meningkatkan ekspor pertanian Indonesia.

"Berbicara hal ini pasti terbesit peningkatan ekspor. Tahun 2020 nilai ekspor pertanian naik 15,79 persen dan ini perlu terus kita dorong dengan anggaran yang layak," katanya.

Hal senada juga disampaikan Anggota komisi IV lainya, Abdullah Tuasikal. Menurut dia, sektor pertanian patut mendapat perhatian serius karena terbukti mampu berkontribusi positif terhadap perbaikan ekonomi nasional dalam masa pandemi covid-19.

Abdullah menambahkan, hal tersebut ditujukan dengan kemampuan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja serta kenaikan nilai ekspor pertanian. Selain itu peningkatan tolak ukur kesejahteraan petani melalui Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus mengalami perbaikan.

"Kami menyesalkan pemotongan anggaran belanja Kementan karena untuk mengoptimalkan program-program agar mencapai target dibutuhkan dukungan anggaran yang cukup. Karena itu kami mendukung penambahan anggaran," katanya.

Abdullah menambahkan, ke depan, Kementan bisa mengutamakan kegiatan yang memberikan dampak positif pada pemilihan ekonomi nasional dan mengharapkan agar memberikan prioritas dalam program padat karya dan kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement