REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyambut baik tenaga kesehatan (nakes) kelompok lanjut usia (lansia) yang mulai divaksin hari ini, Senin (8/2). Vaksinasi Covid-19 untuk tenaga medis berusia senja bisa melindungi mereka.
"Bagus, karena untuk melindungi, memberikan proteksi kepada nakes lansia," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah saat dihubungi Republika, Senin (8/2).
Menurutnya, upaya apapun yang memperluas cakupan imunisasi atau vaksinasi harus didukung. Ini sesuai dengan tujuan pemerintah yaitu membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Sehingga, diharapkan pandemi bisa segera dilewati.
Harif mengutip data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan bahwa total tenaga kesehatan lansia sekitar 5.800 orang, terbanyak adalah bidan berjumlah lebih dari tiga ribuan, perawat lansia lebih dari 1.200 orang, dan dokter yang sudah berusia renta juga tidak sedikit.
"Artinya ini bisa mengcover teman-teman tenaga kesehatan yang sudah lansia. Bahkan, hari ini sudah mulai penyuntikan," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi pemerintah juga terus berupaya untuk memperluas cakupan dengan membuka pelayanan vaksinasi, baik nakes yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar.
"Sebab kalau menggunakan sistem yang lama sangat lama dan agak tidak simple bagi tenaga kesehatan. Jadi, dengan kemudahan sistem ini, kami jadi tidak terkendala atau tersendat," katanya.
Sebelumnya, pemerintah mulai menyuntik vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia). Langkah ini ditempuh menyusul terbitnya izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac untuk usia lanjut yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Ahad (7/2).