Thiago Silva Kecam Sikap PSG Terhadapnya dan Cavani

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Thiago Silva menceritakan situasi pada akhir petualangannya di Paris Saint Germain (PSG). Ia hengkang dari Paris dengan status bebas transfer.

Bek tengah asal Brasil ini merasa kurang dihargai. Ia tidak mendapat tawaran apa pun dari klub kaya tersebut hingga selepas final Liga Champions melawan Bayern Muenchen. Jelas ia merasa kecewa. Bahkan di tengah pandemi, klub tersebut sudah merencanakan perpisahan.

Baca Juga

"Kawan, saya tidak berada di sana hanya untuk satu musim atau beberapa bulan. Saya ada di sana selama delapan tahun dan menjabat sebagai kapten klub, mengangkat sejumlah trofi. Saya pantas mendapatkan lebih banyak rasa hormat. Hal yang sama terjadi pada Cavani," kata Silva, dikutip dari Football London, Rabu (10/2).

Edinson Cavani pun bergelimang prestasi saat berkostum Les Perisiens. Baik secara tim maupun individu.

Penyerang asal Uruguay itu berstatus pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG. Namun di akhir petualangannya bersama jawara Ligue 1, Cavani sempat terombang-ambing. Bahkan ketika Les Rouge et Bleu masih memiliki beberapa laga tunda akibat pandemi covid-19, eks Napoli itu tidak dilibatkan.

Menurut Silva, seharusnya pihak klub lebih menghargai mereka. Minimal ada pembicaraan tanpa harus menawarkan perpanjangan kontrak.

"Pagi hari setelah final melawan Bayern Muenchen, saya bertemu Presiden (PSG) Nasser (Al-Khelaifi) di lift hotel. Dia mengatakan Leo (Direktur Olahraga PSG Leonardo) akan berbicara dengan saya setelah kami kembali di Paris," ujar Silva.

Namun pikirannya sudah tak lagi bersama PSG. Kebetulan agennya menyampaikan kabar baru. Ada tawaran dari Chelsea untuknya. Bahkan tawaran tersebut tinggal menunggu persetujuan darinya.

"Saya menerimanya pada hari berikut sebelum pertemuan saya dengan Leo," tutur eks bek AC Milan ini.

Kini ia mulai nyaman berkostum London Biru. Sejauh musim 2020/21 bergulir, Silva sudah tampil dalam 20 laga di berbagai ajang, dan mencetak dua gol. Sementara Cavani kini memperkuat Manchester United dan menjadi salah satu andalan pelatih Ole Gunnar Solskjaer.