REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajukan permohonan anggaran senilai Rp 15 miliar kepada Kementerian Perhubungan. Dana itu untuk memperbaiki KMP Ile Boleng yang tidak lagi beroperasi melayani penyeberangan antar daerah di NTT akibat kerusakan serius.
"Permohonan anggaran untuk perbaikan KMP Ile Boleng sudah kami sampaikan dalam rapat virtual dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada Kamis (4/2)," kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka ketika dihubungi di Kupang, NTT pada Rabu (10/2).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan langkah Pemerintah Provinsi NTT dalam mengatasi kondisi KMP Ile Boleng yang tidak lagi beroperasi akibat kerusakan serius. KMP Ile Boleng yang dioperasikan PT Flobamor mengalami kerusakan pada dua mesin utamanya dan sedang perbaikan (docking) oleh PT Ben Santosa di Kamal, Madura, Jawa Timur.
Kapal ferry yang beroperasi sejak 2010 itu terakhir melayani rute Bolok-Naikliu Kabupaten Kupang-Teluk Gurita Kabupaten Belu PP setelah sebelumnya beroperasi pada lintasan Bolok-Lewoleba Kabupaten Lembata-Deri Kabupaten Flores Timur.
Isyak mengatakan, kapal tersebut sudah diaudit pihak Marine Inspector dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Kondisi terkini kapal juga sudah disampaikan kepada Ditjen Perhubungan Darat disertai permohonan anggaran sekitar Rp 15 miliar.
"Permohonan kebutuhan anggaran ini untuk pembelian mesin baru dari APBN tahun 2021 ini dan menjadi menjadi pertimbangan Ditjen Perhubungan Darat," kata Isyak.
Ia berharap pada 2021, permohonan dana itu sudah dianggarkan kementerian terkait sehingga KMP Ile Boleng bisa segera diperbaiki dan kembali beroperasi pada lintasannya.