REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kabar berpulangnya budayawan Prie GS tak luput membuat Guberur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kaget. Pasalnya orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut masih bertemu dengan sosok budayawan pemilik nama asli Supriyanto tersebut beberapa hari terakhir.
“Karena memang kondisi almarhum juga tampak sehat,” ungkapnya, saat mengunjungi rumah duka almarhum Prie GS, di Jalan Candi Kalasan Selatan II Nomor 1003, Perumahan Pasadena, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (12/2).
Gubernur mengaku berduka atas berpulangnya budayawan Prie GS, pada Jumat pagi. Terlebih ia juga tidak pernah mendengar kabar perihal sakitnya Prie GS sakit.
Banyak kenangan yang masih diingat Gubernur Jawa Tengah terhadap sosok Prie GS tersebut. Salah satunya, adalah ketika keduanya bertemu dalam sebuah kesempatan dan Prie GS melempar guyonan dengan menyebut Ganjar tidak cocok mejadi gubernur.
“Sampeyan itu ndak cocok jadi gubernur, karena gaya sampeyan itu bukan gaya seorang gubernur,” kenang Ganjar menirukan ucapan Prie GS.
Bagi Ganjar, kalimat guyonan Prie GS tersebut merupakan kalimat yang sangat menarik dan itu sangat disukainya. Tak hanya itu, Gubernur juga teringat pada momen debat pemilihan calon Gubernur Jawa Tengah,
Saat itu, kata Ganjar, mendiang Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya. Kemudian spontan Ganjar berlari dari panggung untuk menemui istri dan putranya di kursi audiens dan mencium keduanya tanpa pernah menjawab pertanyaan Prie GS.
Setelah itu, lanjut Gubernur, usai acara debat Prie GS mengatakan, ‘ngertio ngono aku ora sido takon, jawabanmu ki marakke teksek’ (tahu begitu, saya tidak jadi bertanya, jawabanmu membuat mati kutu). “Itu salah satunya yang saya kenang dari mas Prie," tambah Ganjar.
Di mata gubernur, Prie GS juga sosok yang cerdas. Selain itu, Ganjar juga melihat sosok Prie GS sebagai budayawan kritis dan paparan-paparan yang disampaikannya sangat sesuai dengan sesuai kondisi riil.
Misalnya saat bagaimana kondisi banjir kanal di Semarang Kota Semarang yang telah dibangun bagus dan bersih, tiba-tiba saja ada orang dengan santainya buang air besar dan diabadikan oleh Prie GS.
Jadi cerita-cerita yang disampaikan selalu menarik, dan tentu masyarakat Jateng dan masyarakat Indonesia kehilangan seorang Prie GS. “Mudah- mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni dan almarhum Mas Prie husnul khotimah,” katanya.
Seperti diketahui, Supriyanto Prie GS adalah budayawan kelahiran Kendal 58 tahun silam. Dia mengawali kariernya sebagai wartawan di harian umum Suara Merdeka. Sosoknya juga dikenal sebagai penyair, kartunis, penulis, public speaker dan juga motifator.
Belakangan, Prie GS juga cukup aktif membikin konten talkshow di media social, dengan berkolaborasi bersama budayawan Candra Malik.
Ia juga dikenal sebagai budayawan yang getol berdakwah. Bersama dengan penulis Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik), Prie GS juga merintis berdirinya Pesantren Basmala, di Kota Semarang.