REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Utusan Khusus PBB untuk Libya berbicara dengan para pihak yang bertikai di negara yang dilanda perang itu pada Jumat (12/2) dan berterima kasih kepada mereka atas partisipasi aktif mereka dalam Forum Dialog Politik Libya.
Lewat sebuah pernyataan, Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) mengatakan bahwa dalam dua hari terakhir, Jan Kubis sudah berdiskusi dengan Presiden Dewan Tinggi Negara Khaled al-Meshri, Wakil Presiden Dewan Kepresidenan Ahmed Maetig, dan Menteri Dalam Negeri Fathi Bashaga.
Mereka sepakat mendukung pekerjaan ketiga pejabat ini dalam mencapai kemajuan politik, ekonomi, dan keamanan. Kubis juga berbagi pandangan soal pembentukan pemerintahan sementara, memajukan rekonsiliasi nasional, serta mewujudkan implementasi peta jalan dengan tujuan pemilihan umum pada 24 Desember 2021.
Utusan itu juga berbicara dengan panglima perang Khalifa Haftar untuk "membahas perkembangan dan prioritas, khususnya dalam sektor keamanan, di mana Haftar menyambut baik dukungannya untuk implementasi gencatan senjata".
Pekan lalu, para pihak yang bertikai di Libya sepakat membentuk pemerintahan persatuan sementara setelah lima hari berunding di Swiss.
Mohammad Younes Menfi terpilih untuk memimpin Dewan Kepresidenan, sedangkan Abdul Hamid Dbeibeh terpilih sebagai perdana menteri.