REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat rasio elektrifikasi di NTT meningkat dari sebelumnya pada April 2020 sebesar 86,36 persen menjadi 87,31 persen per Desember 2020.
"Meningkatnya rasio elektrifikasi ini seiring dengan semakin banyak desa-desa yang mulai teralirilistrik PLN," kata General Manager PT PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, NTT, Senin (15/2).
Pembangunan listrik ke desa-desa yang terus berjalan berdampak pada meningkatnya rasio elektrifikasi listrik di NTT secara bertahap. Agustinus mencontohkan, sebanyak 39 desa teraliri listrik PLN dari Desember 2020 hingga Februari 2021.
Ia mengakui, pembangunan listrik desa di wilayah NTT tidak mudah. Sebab, PLN menghadapi tantangan berupa medan geografis yang sulit di desa-desa wilayah pelosok atau terpencil.
Banyak desa yang sulit terjangkau dengan kendaraan, sehingga mobilisasi material dilakukan dengan tenaga manusia. "Karena itu, dengan kerja keras PLN terus dilakukan di lapangan yang kondisinya menantang, desa-desa bisa terlistriki secara bertahap," ungkap Agustinus.
Agustinus juga memastikan pembangunan listrik desa di NTT akan terus dikerjakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan keselamatan kerja di tengah situasi pandemi Covid-19.
Ia menargetkan rasio elektrifikasi di NTT mencapai 100 persen hingga akhir 2021. Ia berharap dengan progres pembangunan listrik desa yang terus bertambah di lapangan dapat bermanfaat mendorong laju pertumbuhan berbagai sektor pembangunan desa seperti ekonomi dan pendidikan.