REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kantor Wakil Presiden AS mengatakan dalam percakapan itu Harris mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral antarkedua negara.
Sejak awal masa jabatannya Harris selalu mendampingi Presiden Joe Biden di berbagai acara Gedung Putih. Hal ini menandakan mantan Wakil Presiden Barack Obama itu ingin Harris berperan penting dalam mengimplementasikan kebijakan dan agenda-agenda pemerintah.
Sambungan telepon ke Macron, ketua dari G7, memperlihatkan Harris juga berperan penting dalam kebijakan luar negeri. Meski Biden memiliki pengalaman jauh lebih banyak dalam kebijakan luar negeri.
"Wakil Presiden Harris dan Presiden Macron sepakat kebutuhan untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam mengatasi Covid-19, perubahan iklim dan dukungan pada demokrasi di dalam dan luar negeri," kata kantor Wakil Presiden AS dalam pernyataan mereka, Selasa (16/2).
"Mereka juga membahas sejumlah tantangan di kawasan, termasuk yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika, dan kebutuhan untuk menghadapinya bersama-sama," tambah kantor Wakil Presiden.
Pada awal bulan ini Harris juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Sambungan telepon ke kepala negara asing pertamanya sebagai wakil presiden. Biden yang seorang Demokrat berusaha menjalin kembali berbagai kerja sama dengan sekutu dan bergabung dengan lembaga-lembaga internasional. Ia ingin memperbaiki kebijakan 'American First' mantan Presiden Donald Trump yang dari Partai Republik.
Trump mengeluarkan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perjanjian Iklim Paris. Ia juga menyerang berbagai organisasi multilateral lainnya. Pada Januari lalu Biden telah berbicara dengan Trudeau dan Macron.