Rabu 17 Feb 2021 21:21 WIB

Tugas Utama Guru Tanamkan Karakter pada Siswa

Peran dan posisi guru tidak akan bisa tergantikan sebagai pembentuk karakter

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Pembinaan ASN  oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, yang digelar di perpustakaan MTsN 1 Bogor, Selasa (16/2)
Foto: Humas MTsN 1 Bogor
Pembinaan ASN oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, yang digelar di perpustakaan MTsN 1 Bogor, Selasa (16/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aparatur sipil negara (ASN) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) MTsN 1 Bogor dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Bogor menerima pembinaan ASN. Pembinaan tersebut diberikan langsung oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Abas Resmana.

Acara tersebut dilaksanakan di perpustakaan MTsN 1 Bogor dengan protokol kesehatan Covid-19. Acara diawali dengan lantunan ayat suci Alquran, dan dilanjutkan dengan nyanyian lagu Indonesia Raya.

Baca Juga

Dalam pembinaannya, Abas mengingatkan betapa beruntungnya menjadi guru. Sebab, guru bisa melahirkan pahala yang terus mengalir bila ilmu yang diberikan terus diamalkan oleh para siswa. "Harus diingat bahwa guru harus melakukan transfer karakter dan kebaikan. Jangan hanya menstransfer ilmu,” ujarnya kepada para peserta.

Di zaman teknologi gang canggih ini, Abas mengatakan, banyak sumber ilmu pengetahuan lain yang bisa didapat. Meski demikian, menurutnya, peran dan posisi guru tidak akan bisa tergantikan sebagai pembentuk karakter. "Namun posisi guru tak akan tergantikan manakala mereka memposisikan sebagai pendidik yang selalu menanamkan karakter, mengajarkan dan menyontohkan akhlak yang baik,” jelasnya.

Kepada para ASN, Abas memberikan gambaran mengenai guru yang baik. Menurutnya, guru yang baik dapat menginspirasi dan memotivasi siswa untuk maju. Seperti halnya guru Laskar Pelangi SD Muhammadiyah Gantong.

Tak hanya itu, dalam kaitannya sebagai ASN di Kemenag, Abas meminta pegawai untuk memperbaiki diri. Ia juga mengajak ASN agar kembali menerapkan moto Ikhlas Beramal sebagai bentuk bekerja dan mengabdi tanpa pamrih. "Mari kita bersama-sama mengupgrade mental pribadi kita untuk bangga menjadi pegawai Kementrian Agama," ujarnya.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement