REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha selamat dari upaya percobaan pembunuhan pada Ahad (21/2). Konvoi kendaraannya diberondong tembakan saat melintasi jalan raya di ibu kota Tripoli.
Dilaporkan laman Al Arabiya, seorang sumber yang mengetahui kejadian tersebut mengungkapkan, konvoi Bashagha ditembak dari sebuah kendaraan lapis baja. Personel polisi yang mengawalnya kemudian membalas rentetan tembakan tersebut.
"Dua dari penyerang ditangkap dan yang ketiga di rumah sakit," kata sumber tersebut. Dia menambahkan kondisi Bashagha baik-baik saja.
Bashagha telah menjabat sebagai menteri dalam negeri di Government of National Accord (GNA) sejak 2018. GNA adalah pemerintahan Libya yang diakui PBB. Sejak Muammar Qadafi digulingkan pada 2011, Libya terbelit krisis politik.
Pemerintahan di negara itu terpecah dua. Pertama adalah GNA yang berbasis di Tripoli. Kedua yakni Libyan National Army (LNA) yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar.
Sejak menjabat menteri dalam negeri, Bashagha mempertaruhkan reputasinya untuk memerangi korupsi. Dia difavoritkan untuk memimpin pemerintahan sementara baru di bawah upaya perdamaian yang dipimpin PBB menyusul gencatan senjata Oktober tahun lalu.
Namun posisi tersebut akhirnya jatuh ke tangan Abdul Hamid Dbeibah. Dbeibah seorang pengusaha dan insinyur berusia 61 tahun yang menyerukan rekonstruksi, demokrasi, dan reunifikasi di Libya.