Selasa 23 Feb 2021 21:25 WIB

Satgas: Dampak PPKM Mulai Terasa

Rata-rata daerah memperlihatkan penurunan kasus aktif pada tahap ketiga PPKM.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai terasa. Dengan rata-rata daerah memperlihatkan penurunan kasus aktif pada tahap ketiga.

Dalam konferensi pers Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (23/2), Wiku mengatakan, saat ini PPKM tingkat kabupaten/kota telah memasuki tahap ketiga dan dilakukan bersamaan dengan PPKM mikro yang diberlakukan sampai ke tingkat RT/RW.

Baca Juga

"Perkembangan kasus aktif di tujuh provinsi ini masih menunjukkan fluktuasi di mana rata-rata baru menunjukkan penurunan pada periode PPKM tahap ketiga," kata Wiku dalam konferensi pers tersebut.

DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali dan D.I. Yogyakarta menunjukkan tren penurunan kasus aktif pada saat memasuki periode PPKM tahap ketiga atau minggu kelima sejak dimulainya pembatasan itu.Untuk Jawa Timur tren penurunan kasus aktif dimulai sejak PPKM tahap kedua.

Sementara itu, Jawa Tengah masih mengalami fluktuasi perkembangan kasus aktif dengan kecenderungan mengalami peningkatan sejak PPKM tahap kesatu. "Hal ini menunjukkan pelaksanaan PPKM sejak tahap kesatu sampai saat ini mulai menunjukkan dampak positif pada perkembangan kasus aktif sebagian besar wilayah," ujar Wiku.

Wiku menegaskan hal itu sesuai dengan pernyataan dia sebelumnya bahwa dampak dari intervensi kebijakan yang dilakukan baru akan terlihat pada pekan keempat pelaksanaannya. Karena itu dia mengingatkan bahwa dampak positif dari PPKM Mikro baru akan terlihat ketika memasuki periode PPKM Mikro tahap ketiga.

photo
PPKM di DKI Jakarta dan Jawa Barat dinilai belum berhasil - (Republika)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement