REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India memperingatkan pelanggaran pedoman pengujian dan tindakan lain untuk menahan virus corona dapat memperburuk lonjakan infeksi baru-baru ini di banyak negara bagian, Rabu (23/2). Kondisi itu mempertimbangkan telah terdeteksinya beberapa varian baru Covid-19 di negara tersebut.
"Kelalaian dalam menerapkan langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran, terutama mengingat jenis virus baru ... dapat memperburuk situasi," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah memberikan sorotan terhadap sembilan negara bagian dan satu wilayah federal. Saat ini India telah mengkonfirmasi keberadaan dua varian mutan, N440K dan E484Q, selain yang pertama kali terdeteksi di Brasil, Inggris, dan Afrika Selatan.
Kementerian Kesehatan mengatakan, kasus di negara bagian Chhattisgarh, Gujarat, Kerala, Maharashtra, Madhya Pradesh, dan Punjab, serta wilayah federal Jammu dan Kashmir, meningkat, sedangkan proporsi tes RT-PCR dengan akurasi tinggi menurun. Negara bagian disarankan untuk meningkatkan pengujian, menggunakan campuran RT-PCR dan tes cepat antigen, sambil memastikan semua gejala negatif dari tes antigen melalui tes PT-PCR.
Hampir sebulan setelah pemerintah pusat menyatakan Covid-19 telah diatasi, negara bagian seperti Maharashtra di barat dan Kerala di selatan telah melaporkan lonjakan kasus. Hal itu terjadi karena timbulnya keengganan atas mengenakan masker dan menerapkan jarak sosial.
Data kementerian kesehatan menunjukkan, penghitungan infeksi di India mencapai 11,03 juta, membengkak dalam 24 jam terakhir sebesar 13.742 kasus. Sementara kematian naik dalam dua minggu dari 104 menjadi 156.567.