Jumat 26 Feb 2021 14:57 WIB

Taylor Swift Ajukan Gugatan Balik ke Taman Hiburan di Utah

Taman hiburan di Utah menggunakan nama 'Evermore' yang juga judul album Swift.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Masalah hukum antara penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Taylor Swift dan sebuah taman hiburan di Utah masih berlanjut.
Foto: AP
Masalah hukum antara penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Taylor Swift dan sebuah taman hiburan di Utah masih berlanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, SALT LAKE CITY -- Masalah hukum antara penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Taylor Swift dan sebuah taman hiburan di Utah masih berlanjut. Sengketa berawal dari penggunaan Evermore, yang merupakan nama dari tempat tersebut dan pada akhir tahun lalu menjadi nama album terbaru dari Swift.

Setelah gugatan diajukan terhadapnya, tim manajemen Swift juga menggugat taman hiburan tersebut atas dugaan penggunaan musik karya penyanyi ini secara tidak sah. TAS Rights Management menuduh bahwa lagu-lagu yang dimainkan di taman hiburan Utah itu diputar tanpa otorisasi atau perjanjian lisensi.

Baca Juga

Pihak Swift menyebut bahwa taman hiburan Evermore secara terang-terangan mengabaikan banyak pemberitahuan dari organisasi hak kinerja AS, BMI. Bahkan, pengelola taman hiburan ini dinilai tetap memilih untuk terus mendapatkan keuntungan dari pertunjukan publik yang gratis dan tidak sah dari setidaknya tiga lagu karya perempuan kelahiran 13 Desember 1989 itu.

Sebelumnya, pada Februari, taman hiburan Evermore menggugat Swift atas penggunaan nama yang sama dan dinilai sebagai bentuk pelanggaran hak cipta. Pihaknya mengatakan bahwa nama album yang sama digunakan oleh perempuan berusia 31 tahun itu dinilai telah membingungkan banyak orang dan merusak visibilitas taman dalam pencarian di internet, termasuk mesin telusur seperti Google.

Perwakilan Swift saat itu menyebut gugatan dari taman hiburan Evermore sembrono dan tidak bertanggungjawab. TAS Rights Management tetap membantah tuduhan adanya pelanggaran hak cipta dan menekankan bahwa apa yang dilakukan pengelola tempat itu jelas melanggar hukum. 

Sementara, taman hiburan Evermore dilaporkan telah mengajukan permohonan lisensi retroaktif untuk pertunjukan musik, beberapa saat setelah mendengar gugatan dari Swift. Pihak pengelola belum membuat pernyataan tentang gugatan balasan tersebut.

Swift saat ini sedang mempersiapkan program penerbitan ulang yang ambisius. Pelantun lagu Blank Space ini telah merekam ulang enam album pertamanya, setelah perusahaan label awal yang merilisnya, Big Machine menjual rekaman master tersebut tanpa keinginannya.

Rilis ulang pertama dari album Fearless dijadwalkan pada 9 April, termasuk enam lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya.

Puti Almas

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement