Sabtu 27 Feb 2021 00:09 WIB

Jepang Cabut Status Darurat di Enam Prefektur

Infeksi virus corona telah turun secara signifikan sejak memuncak pada awal Januari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang yang mengenakan masker pelindung untuk membantu mengekang penyebaran sepeda yang ditunggangi virus corona di sepanjang Kolam Shinobazu di Tokyo Senin, 11 Januari 2021. Pemerintah Jepang mencabut status darurat pandemi virus corona di enam prefektur yakni Osaka, Kyoto, Hyogo, Aichi, Gifu, dan Fukuoka.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Orang-orang yang mengenakan masker pelindung untuk membantu mengekang penyebaran sepeda yang ditunggangi virus corona di sepanjang Kolam Shinobazu di Tokyo Senin, 11 Januari 2021. Pemerintah Jepang mencabut status darurat pandemi virus corona di enam prefektur yakni Osaka, Kyoto, Hyogo, Aichi, Gifu, dan Fukuoka.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang mencabut status darurat pandemi virus corona di enam prefektur yakni Osaka, Kyoto, Hyogo, Aichi, Gifu, dan Fukuoka. Jepang sebelumnya telah menempatkan 11 dari 47 prefektur dalam keadaan darurat pada bulan lalu menyusul terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19. 

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan, pencabutan status darurat itu dilakukan setelah ada pertemuan panel antara penasihat pemerintah. Namun pencabutan status darurat itu dilakukan dengan syarat tertentu.

Para ahli menginginkan pemantauan ketat dari penyebaran strain baru virus dan persediaan tempat tidur rumah sakit yang cukup. Nishimura mengatakan, para ahli menyatakan keprihatinan tentang potensi munculnya kasus-kasus baru karena pembatasan telah dilonggarkan. Selain itu, para ahli menekankan kepada masyarakat maupun pihak berwenang agar tidak terlalu berpuas diri karena bahaya virus corona masih mengancam.

“Apalagi dengan kaum muda, ada kekhawatiran pencabutan itu berdampak psikologis. Kami perlu menerapkan langkah-langkah antiinfeksi yang ketat," ujar Nishimura.

Di bawah status darurat, Jepang meminta bar dan restoran untuk tutup pada pukul 8 malam waktu setempat. Pemerintah juga menangguhkan kampanye pariwisata domestik bersubsidi yang diberi nama Go To Travel.

Infeksi virus corona telah turun secara signifikan sejak memuncak pada awal Januari, termasuk di ibu kota Tokyo. Pemerintah berharap dapat mencabut keadaan darurat di empat prefektur yang tersisa sesuai rencana yaitu pada 7 Maret. Jepang telah mencatat sekitar 427.000 kasus virus corona dan 7.720 kematian pada Kamis (25/2).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement