Jumat 26 Feb 2021 19:49 WIB

Kahiyang Ayu Dilantik Ketua PKK Medan

Suami Kahiyang Ayu telah dilantik sebagai Wali Kota Medan.

Wali Kota Medan terpilih Muhammad Bobby Afif Nasution (kedua kanan) didampingi istri Kahiyang Ayu (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan terpilih Aulia Rachman (ketiga kiri) didampingi istri Shaula Ardianty (kedua kiri) bersiap mengikuti pelantikan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021). Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2024.
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Wali Kota Medan terpilih Muhammad Bobby Afif Nasution (kedua kanan) didampingi istri Kahiyang Ayu (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan terpilih Aulia Rachman (ketiga kiri) didampingi istri Shaula Ardianty (kedua kiri) bersiap mengikuti pelantikan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021). Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kahiyang Ayu, putri Presiden Joko Widodo dan istri Wali Kota Medan Bobby Nasution, dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Medan. Ia juga dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan, Sumatra Utara.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Provinsi Sumut, Nawal Edy Rahmayadi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, di Medan, Jumat (26/2).

Baca Juga

Nawal mengatakan pelantikan ini merupakan wujud dari pelaksanaan ketentuan bidang kelembagaan Gerakan PKK maupun Dekranasda, Yaitu sebagai langkah awal meneruskan kepemimpinan di rangkaian pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Bupati dan Wakil Bupati di Sumut.

"Saya selaku pribadi maupun sebagai Ketua PKK dan Dekranasda Sumut mengucapkan selamat atas pelantikan ini. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menyertai tugas sebagai ketua pembina TP PKK dan Dekranasda di daerah masing-masing," ucapnya.

Ia juga menekankan kepada Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda agar memahami hal-hal penting, lalu selalu berkonsultasi, dan berkoordinasi demi terlaksananya seluruh program kerja yang akan dilaksanakan setiap harinya. Selain itu, lanjutnya, program-program kerja juga harus menjadi prioritas utama dengan melakukan pembenahan struktur segera dipersiapkan dan menginventarisasi, diteliti dengan sebaik-baiknya.

"Jangan lupa, pelajari buku memori ketua yang lama, sebagai gambaran pelaksanaan tugas ke depannya. Tidak kalah penting, berkoordinasi dengan dinas terkait dan Satgas Covid-19," jelas Nawal Edy Rahmayadi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement