REPUBLIKA.CO.ID, OMAN -- Pemerintah Oman berencana memindahkan sahamnya di salah satu blok minyak terbesar di Timur Tengah ke perusahaan energi yang baru didirikan. Kesultanan dikabarkan mengalami kekurangan dana dan akan menggunakan aset tersebut untuk menambah utang.
Perusahaan pengembang energi milik negara Oman (EDO) akan memegang 60 persen saham negara itu di Blok 6. Saham sedang dipindahkan dari perusahaan pemerintah lainnya yaitu Petroleum Devel. Hal itu disampaikan melalui dekrit kerajaan yang diterbitkan pada Ahad (28/2).
Oman saat ini sedang berjuang untuk membiayai defisit anggaran yang mengalami kenaikan tajam. Salah satunya dengan memanfaatkan aset energinya. EDO juga akan menerbitkan obligasi sekitar 3 miliar dolar AS pada paruh pertama tahun 2021.
Dilansir Bloomberg, blok 6 yang berlokasi di lepas pantai Oman memiliki kapasitas produksi sebesar 650 ribu barel per hari. Selain EDO, sebanyak 34 persen saham blok 6 juga dimiliki oleh Royal Dutch Shell.
Pemerintah menunjuk Haifa Al Khaifi sebagai kepala EDO bulan lalu. Dia bergabung dari PDO dan juga ketua unit Arab Saudi di sebuah perusahaan kustodian dan manajer investasi yang berbasis di Boston yaitu State Street Corp.