Kamis 04 Mar 2021 05:43 WIB

Pemkot Sukabumi Fasilitasi Vaksin Covid-19 bagi Jurnalis

Dengan divaksin bukan berarti abai dengan protokol kesehatan.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memprioritaskan jurnalis untuk mendapatkan vaksin Covid-19
Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memprioritaskan jurnalis untuk mendapatkan vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 50 orang jurnalis di Kota Sukabumi difasilitasi Pemkot Sukabumi untuk menjalani vaksin Covid-19. Mereka menjadi target vaksinasi karena rawan terpapar Covid-19.

Puluhan jurnalis itu baik cetak, online dan elektronik menjalani vaksinasi di Halaman Apel Setda Balai Kota Sukabumi, Rabu (3/3). Pelaksanaan vaksinasi bagi para jurnalis ini dipantau langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang didampingi Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, dan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada.

"Kami memberikan perhatian khusus kepada para jurnalis, sehingga menjadi prioritas di tahap kedua vaksinasi Covid-19," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Keberadaan jurnalis menjadi prioritas karena bekerja berhadapan langsung dengan masyarakat dan rawan terpapar Covid-19 di masa pandemi.

Harapannya para jurnalis bisa memberikan informasi mengenai vaksin Covid-19 yang aman dan halal kepada masyarakat. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Jurnalis senior di Sukabumi sekaligus Pemred Sukabumi Update, Fitriansyah Nachrowi menyambut baik vaksinasi yang difasilitasi Pemkot Sukabumi kepada kalangan jurnalis. '' Alhamdulillah jurnalis diprioritaskan dan kami ucapkan terimakasih," kata dia.

Baca juga : IPB University Terbaik di Asia Tenggara, Peringkat 62 Dunia

Fitriansyah mengatakan, dengan divaksin bukan berarti abai dengan protokol kesehatan. Sehingga jurnalis akan bersama pemkot menggiatkan edukasi protokol kesehatan kepada warga dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Hal senada disampaikan Aditya Rohman, wartawan Kantor Berita Antara. "Alhamdulillah bisa divaksin," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement