REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai 2024 nanti, PT Pertamina (Persero) butuh 92 miliar dolar AS. Dari total dana tersebut Pertamina menganggarkan 8 miliar dolar AS untuk sektor renewable energi dan pembangkitan.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan sampai 2024 banyak proyek yang akan dikerjakan oleh Pertamina, salah satunya proyek di renewable energi dan peningkatan pembangkitan seperti di geothermal.
"Kami anggarkan sekitar 8 miliar dolar AS untuk program green energy dan renewable energi. Ini untuk membiayai proyek-proyek kami seperti gasifikasi, green diesel dan juga katalis merah putih," ujar Emma di webinar UI, Kamis (4/3).
Emma menyebutkan di sektor ini Pertamina sangat terbuka atas kerja sama baik project financing maupun teknologi partner. Apalagi Emma melihat saat ini banyak investor yang green minded dan SDG minded yang bisa digaet Pertamina untuk kerja sama.
"Untuk investasi di EBT ini memang sangat banyak ya potensinya. Selain itu kami juga mengembangkan geothermal kita yang banyak dilirik investor," ujar Emma.