REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan sejumlah strategi untuk membantu para pelaku UMKM di Tanah Air. Adapun langkah ini agar para pelaku UMKM dapat bertahan dan bangkit usai pandemi berakhir.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan salah satu strategi tersebut melakukan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha yang terkena dampak pandemi Covid-19.
"Nomor satu yang kita bantu pasti yang terdampak pandemi Covid-19. Kemudian kita bantu restrukturisasi kredit dan memberikan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/3).
Strategi lainnya, tambah dia, mengubah model bisnis para pelaku UMKM tersebut dengan tidak lagi berbasis luring, tapi juga berbasis digital agar mudah diakses."Kita ubah basis model bisnisnya untuk jadi platform digital sehingga bisnisnya bisa lebih efisien," ucapnya.
Selain itu BNI juga mendorong para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan secara optimal jaringan global yang dimiliki perusahaan, terutama untuk memperluas pasar dengan berorientasi kepada bisnis ekspor.
"Kita mau UMKM ini agar go digital, jadi nanti kita mau ambil ini dari nasabah korporasi, kemudian kita kembangkan ke luar negeri dengan channel-channel milik kita," ucapnya.
Menurutnya BNI sebagai bank milik negara siap mendukung kesuksesan program pemerintah diantaranya program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat adanya pandemi Covid-19. Maka itu perseroan akan membantu penuh pengusaha Indonesia dalam mengembangkan bisnis ke mancanegara dan mendukung pembiayaan segmen UMKM diaspora di luar negeri.
"Dengan tren cost suku bunga rendah, kita dorong eksportir UMKM ini untuk makin tumbuh dan bersaing supaya ekonomi juga lebih cepat pulih. Bagaimana kita punya jaringan global, sehingga UMKM bisa memakai jaringan yang kita miliki untuk ekspor dan go digital," ucapnya.