REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menerima kedatangan vaksin AstraZeneca yang berasal dari skema kerja sama multilateral Covax sebanyak 1,1 juta dosis. Dalam batch pertama ini, Indonesia akan menerima total sebanyak 11,7 juta vaksin yang akan terus dikirim hingga Mei 2021 mendatang.
“Datangnya vaksin AstraZeneca ini tidak lepas dari kerja sama kementerian/lembaga terkait di Indonesia serta berbagai pihak internasional, yaitu negara donor aliansi vaksin GAVI, WHO, Unicef, koalisi untuk inovasi kesiapsiagaan epidemi atau CEPI, dan lain-lain,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Selasa (9/3) petang.
Ia mengatakan, kedatangan vaksin AstraZeneca ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di dalam negeri. Vaksin ini digunakan untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan menciptakan kekebalan komunitas.
Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia pada Senin (8/3) malam sebanyak 1.113.600 juta dosis. Vaksin AstraZeneca ini telah masuk dalam daftar emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat dari WHO sejak 15 Februari 2021. Terdaftarnya vaksin tersebut di EUL WHO memungkinkan penggunaan darurat dan distribusi global melalui Covax.
Sebelumnya, Indonesia juga telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin dari perusahaan Sinovac. Vaksin-vaksin Covid-19 tersebut akan digunakan untuk program vaksinasi terhadap 181,5 juta masyarakat.
Baca juga : Wiku: PPKM Mikro Bantu Turunkan Kasus Aktif Covid-19