Rabu 10 Mar 2021 14:38 WIB

Peretas Bobol Data Kamera Keamanan Tesla

Peretas membobot data kamera keamanan yang dikumpulkan oleh Verkada Inc.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Peretas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Peretas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Sekelompok peretas telah membobol data kamera keamanan yang dikumpulkan oleh perusahaan rintisan Silicon Valley, Verkada Inc. Mereka mendapatkan akses ke umpan langsung dari 150.000 kamera pengintai di dalam rumah sakit, perusahaan, departemen kepolisian, penjara, dan sekolah.

Perusahaan yang rekamannya terungkap termasuk pembuat mobil Tesla Inc. dan penyedia perangkat lunak Cloudflare Inc. Selain itu, peretas dapat melihat video dari dalam klinik kesehatan wanita, rumah sakit jiwa, dan kantor Verkada itu sendiri, dilansir di Bloomberg, Rabu (10/3).

Baca Juga

Beberapa kamera, termasuk di rumah sakit, menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan orang yang terekam dalam rekaman. Para peretas mengatakan mereka juga memiliki akses ke arsip video lengkap dari semua pelanggan Verkada.

Dalam video yang dilihat oleh Bloomberg, kamera Verkada di dalam rumah sakit Florida Halifax Health menunjukkan delapan staf rumah sakit yang menangani seorang pria dan menjepitnya ke tempat tidur.  

Video lain, diambil di dalam gudang Tesla di Shanghai, menunjukkan para pekerja di jalur perakitan. Para peretas mengatakan mereka memperoleh akses ke 222 kamera di pabrik dan gudang Tesla.

Menurut Tillie Kottmann, salah satu peretas, pembobolan data dilakukan oleh kelompok peretas internasional dan dimaksudkan untuk menunjukkan luasnya pengawasan video dan kemudahan sistem Verkada dapat dibobol.

Kottmann sebelumnya mengklaim bertanggung jawab untuk peretasan pembuat chip Intel Corp dan pembuat mobil Nissan Motor Co. Ia mengatakan alasan mereka untuk peretasan adalah keingintahuan, memperjuangkan kebebasan informasi dan melawan kekayaan intelektual, anti-kapitalisme, dan sedikit anarkisme.

"Terlalu menyenangkan untuk tidak melakukannya." tambahnya.

Juru bicara Verkada menyatakan bahwa perusahaan telah menonaktifkan semua akun administrator internal untuk mencegah akses tidak sah.

"Tim keamanan internal dan firma keamanan eksternal kami sedang menyelidiki skala dan cakupan masalah ini, dan kami telah memberi tahu penegak hukum." kata juru bicara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement