REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Komandan misi NATO di Irak pada Selasa (9/3) mengatakan bahwa organisasinya akan terus menawarkan pelatihan dan konsultasi di Irak tetapi tidak akan mengambil peran Amerika Serikat di sana.
Berbicara kepada Asia TV, Letnan Jenderal Per Pugholm Olsen mengatakan NATO saat ini memiliki kekuatan lebih dari 300 di Irak dan pertemuan mendatang akan menentukan lembaga mana yang akan menerima konsultasi dan pelatihan. Mengingatkan kembali seruan Irak untuk meningkatkan jumlah elemen NATO yang dikerahkan di negara itu, dia menggarisbawahi bahwa NATO pasti tidak akan mengambil peran AS.
Olsen juga mengatakan pemerintah Irak sedang melakukan yang terbaik untuk melindungi misi NATO di Irak dari segala ancaman bersenjata. Pada pertengahan Februari, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan menteri pertahanan organisasi tersebut memutuskan untuk mengirim sebanyak 3.500 tentara tambahan ke Irak.