REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyatakan, pihaknya mulai melaksanakan vaksinasi terhadap guru SD dan SMP di Surabaya, utamanya tenaga pengajar yang berusia lanjut.
Febria mengatakan, vaksinasi bagi kalangan guru di Kota Surabaya sudah berlangsung sejak Selasa (9/3). "Saat ini yang diprioritaskan awal adalah mereka para guru yang sudah umur lansia," kata kata Febria, Kamis (11/3).
Febria menyatakan, vaksinasi tahap dua ini tak hanya menyasar bagi kalangan guru dan lansia. Namun, vaksinasi juga menyasar dosen hingga ulama. Vaksinasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima.
"Tinggal guru, dosen terus kemudian ulama, ada beberapa yang belum. Vaksin untuk guru saat ini kita ambil 20 persen dari jumlah (vaksin) yang ada," ujar Febria.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, jumlah guru yang didaftarkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk mendapatkan vaksin sekitar 25.422 orang. Jumlah tersebut terdiri dari guru jenjang SD dan SMP.
"Dari jumlah sekian itu, sekitar 20 persen yang menjadi prioritas awal," kata Febri.
Sedangkan untuk lokasinya, kata Febri, vaksinasi bagi para guru dilaksanakan di Puskesmas terdekat pada masing-masing sekolahnya. Febria menyatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pengajar atau guru ini dilakukan secara bertahap. Namun, pihaknya memastikan ke depan seluruh guru di Surabaya akan menerima vaksin, sembari menunggu distribusi bantuan vial vaksin dari pemerintah pusat.
"Kemarin sudah dapat lagi sekitar 15 ribuan untuk menuntaskan vaksin lansia dosis kedua. Semakin cepat kami berusaha maksimal memberikan vaksin pada tahap kedua ini maka semakin cepat pula bantuan distribusi vaksin berikutnya dari pemerintah pusat," ujarnya.