Kamis 11 Mar 2021 16:10 WIB

Pesan Wapres di Usia ke-78: Umur Bukan Soal Panjang Pendek

Wakil Presiden Ma'ruf Amin genap berusia 78 tahun pada Kamis (11/3) ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakil Presiden Ma
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kamis (11/3) hari ini genap berusia 78 tahun. Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan Kiai Ma'ruf beserta keluarganya hari ini berkumpul untuk berdoa bersama mensyukuri penambahan umurnya di rumah dinas Wapres, Jakarta, Kamis (11/3).

"Saya lihat dari zoom karena itu acara keluarga, keluarga berkumpul semua di rumah dinas, dan Wapres baru saja memberikan wejangan ke putera putri dalam suasana religius," kata Masduki dalam keterangannya di Jakarta.

Wapres kata Masduki, berpesan kepada anak dan cucu-cucunya agar senantiasa beramal baik dan mencari keberkahan semasa hidup. Sebab, kata Wapres, ukuran hidup tidak dilihat dari panjang pendeknya usia.

"Beliau bilang umur itu bukan soal panjang pendek umur, tapi gimana umur itu berkah, ada umur panjang tapi tidak berkah, dia nggak menghasilkan apa apa tapi ada juga umur yang tidak panjang tapi dia menghasilkan karya karya besar yang monumental," ungkap Masduki.

Wapres juga kata Masduki, menyebut ulama-ulama besar di abad pertengahan yakni Imam Nawawi dan Imam Gazhali yang menghasilkan karya dan manfaat besar di usianya yang tidak panjang. Dalam wejangannya juga, Wapres juga menyebut sebuah hadis yang mengutip perkataan nabi, jika paling baik di antara manusia adalah orang berumur panjang tapi memiliki amal yang baik yang berarti diberkahi.

Selain itu, Wapres juga, kata Masduki, mengatakan jika Alquran tidak menekankan panjang pendeknya umur seseorang. Namun yang ditekankan yakni kehidupan seseorang diciptakan oleh Allah itu untuk diuji apakah dia mampu beramal baik atau tidak.

"Jadi amal baik sebenarnya. Kalau amal baik banyak karena dapat keberkahan maka dia walaupun pendek amalnya baik, berkah maka manfaatnya baik, jadi ini pesan-pesan spiritual yang luar biasa menurut saya disampaikan ke anak cucunya," ungkapnya.

Wapres juga kata Masduki, di hari jadinya tersebut berdoa agar diberi pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. Sebab, manusia diciptakan dalam kondisi lemah yakni adanya hawa nafsu yang bisa membuat manusia sangat berambisi disertai godaan setan.

"Sehingga pertolongan dan perlindungan dari Allah itu sangat penting. Itu pesan pendek tapi padat yang disampaikan Pak Wapres kepada anak cucunya, lantas untuk kita semua sangat relevan," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement