REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Dalam industri otomotif, Tesla bisa dibilang pemain baru. Tapi, pabrikan Amerika ini juga bisa disebut sebagai game changer karena jadi salah satu pabrikan yang membuka mata dunia soal potensi pasar mobil listrik.
Tak heran, Tesla pun berhasil mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan. Hal ini pun mendorong sebuah perusahaan analis bernama Escalent untuk mendalami sejumlah alasan konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli produk dari Tesla.
Dilansir dari Car Advice pada Jumat (12/3), studi ini sendiri dilakukan pada periode Desember 2020 hingga Februari 2021. Responden yang terlibat adalah 1003 orang yang terdiri dari responden yang sudah memiliki Tesla, responden yang sudah memiliki mobil listrik non Tesla dan responden yang masih menggunakan mobil konvensional.
Riset itu mengungkap, ada lima hal utama yang membuat Tesla jadi brand yang menarik. Pertama adalah soal daya jelajah yang disajikan oleh tiap produk. Kemudian soal performa dan akselerasi dari kendaraan tersebut.
Selanjutnya, faktor lain yang mendorong konsumen untuk membeli produk Tesla adalah karena desain produk yang segar dan lain dari yang lain. Tak hanya itu, konsumen juga menilai produk Tesla memiliki build quality yang cukup mumpuni.
Di satu sisi, para responden juga mengungkap soal hal yang tak terlalu disukai dari Tesla. Hal itu antara lain adalah soal harga dan ketersediaan supercharger yang masih minim.
Namun, kekurangan itu rupanya tak mampu membendung peningkatan penjualan Tesla yang terus terjadi. Bahkan, pada 2020, Tesla berhasil mencatat laba tahunan pertamanya setelah sekian lama berjuang untuk balik modal.
Tentu itu merupakan kontribusi dari hasil penjualan Tesla yang mengalami peningkatan signifikan dalam sepanjang tahun lalu. Berdasar financial figures yang dirilis beberapa waktu lalu, Tesla mampu membukukan pendapatan sebesar 31,5 miliar dolar AS sepanjang 2020.
Dari total pendapatan itu, perusahaan Amerika tersebut mengantongi laba tahunan sebesar 721 juta dolar AS. Pada tahun lalu, catatan penjualan Tesla secara global sendiri naik sebesar 36 persen. Total, sepanjang 2020, Tesla mencatat penjualan global sebanyak 499.550 unit. Penjualan itu sendiri ditopang oleh sejumlah line up seperti Model S, Model X, Model 3 dan Model Y.
Sejak 2012, peningkatan penjualan tertinggi Tesla terjadi pada 2013 dan 2018. Karena, pada 2013 dan 2018, penjualan Tesla mengalami peningkatan sebesar 625 persen dan 138 persen.