REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gencar menemui sejumlah tokoh di tengah konflik dualisme yang sedang menerpa Partai Demokrat. Terbaru, AHY menemui mantan wakil presiden, Jusuf Kalla, Ahad (14/3).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, melihat, langkah AHY menemui sejumlah tokoh untuk menunjukkan legitimasi Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY. "Sejak KLB itu memang AHY sangat agresif menunjukkan kepada publik bahwa Demokrat kubu dirinyalah yang paling legitimate," kata Adi kepada Republika, Senin (15/3).
Adi menilai, penting bagi AHY mengunjungi tokoh-tokoh kunci di Indonesia yang dinilai memiliki peran strategis yang secara politik bisa memberikan narasi positif kepada AHY.
Termasuk perlu juga bagi AHY untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ketua umum partai lain.
"Perlu juga sepertinya AHY mendapatkan support politik dari ketua-ketua umum partai lain, syukur bisa menghadap presiden. Ini sebagai salah satu ikthtiar politik tentu saja bahwa AHY adalah kubu yang paling legitimate diakui saat ini," ujarnya.
Dia melihat bahwa pesan politik yang ingin diperlihatkan AHY melalui lawatannya adalah untuk menunjukkan bahwa dirinya didukung secara moral oleh tokoh-tokoh yang peduli terhadap demokrasi. Apalagi, pada saat yang bersamaan banyak pengamat, peneliti, dan konsultan politik yang juga memberikan konten positif terhadap Demokrat kubu AHY.
Baca juga : Kapolda: Sempat Mati Suri, KKB di Mimika Muncul Versi Baru
"Bukan karena mereka mendukung AHY, melainkan atas dasar menyelamatkan demokrasi internal Partai Demokrat yang saat ini sedang berkonflik yang melibatkan pihak eksternal," ucapnya.
Selain ingin menunjukkan legitimasi politik, Adi melihat, AHY juga tengah gencar menunjukkan bahwa partainya juga memiliki legalitas secara hukum. Hal itu dibuktikan AHY dengan mendatangi Kementerian Hukum dan HAM serta Menkopolhukam.
"Termasuk, misalnya, datang ke KPU itu jelas sebagai suatu sinyal politik bahwa AHY ingin menunjukkan kepada publik bahwa Demokrat saat ini yang diakui," ungkapnya.
Sebelumnya, AHY menyambangi kediaman Jusuf Kalla, Ahad (14/3). AHY juga menemui mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, Selasa (9/3) lalu.