REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI), Samuel Oetoro mengatakan, kegemukan atau kelebihan berat badan bisa diatasi dengan mengurangi asupan kalori setiap hari.Namun, bukan berarti Anda harus berdiet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari, sebab hal itu tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan pakar kesehatan yang kompeten.
"Diet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan ahli diet yang kompeten," kata Samuel dalam Instagram Live Good Doctor bersama PDGKI, Ahad (14/3) malam.
"Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan hanya mengkonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan khusus atau makanan pengganti yang disebut meal replacement karena kebutuhan nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa," kata dia.
Menurut Samuel, diet sangat rendah kalori atau dikenal dengan very low calory diet (VLCD) bisa mendatangkan komplikasi, antara lain kekurangan vitamin, mineral dan kekurangan elektrolit. Pelaku diet VLCD ada yang hanya mengonsumsi 400-500 kalori per hari.
Padahal, rata-rata orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1800-2000 per hari. Sementara orang yang melakukan diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1000 per hari. Artinya, setiap hari hanya mengkonsumsi sekitar 1000-1500 kalori saja.
Baca juga : Pakar: Jangan Terapkan Intermittent Fasting Jangka Panjang
Pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan. Penurunan akan terjadi secara bertahap. Penurunan berat badan yang ideal yakni turun 5-10 persen dari berat badan awal selama 6 bulan sampai satu tahun.
Penurunan sebesar itu sudah mampu memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai penyakit. Lebih lanjut mengenai penurunan berat badan, Anda tetap harus melengkapi asupan nutrisi yakni makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak), dan mikronutrisi (vitamin, mineral).
"Karbohidrat tetap diperlukan walaupun porsinya dibatasi. Zat ini diperlukan terutama untuk sel otak dan sel darah merah, untuk bisa berfungsi optimal. Sebaiknya pilih karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, roti gandum, oatmeal, bekatul dan lainnya.Karbohidrat kompleks," kata Samuel.
"Tinggi serat yang penting untuk membuat gula diserap secara perlahan, sehingga peningkatan kadar gula darah tidak terlalu cepat. Di sisi lain, protein juga sangat penting bagi Anda yang ingin diet menurunkan berat badan," tambah Samuel.