Jumat 19 Mar 2021 06:34 WIB

Mudik, Pemkot Tasik Berharap tak Muncul Klaster Covid-19  

Warga Tasik yang akan mudik Lebaran diharapkan terlebih dulu cek kesehatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Mobilitas warga saat momen mudik Lebaran nanti dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko penyebaran Covid-19. Namun, soal mudik ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyatakan tak bisa melarang sepenuhnya.

Pasalnya, mudik saat momen Lebaran sudah menjadi tradisi warga Indonesia. Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, pemkot kemungkinan hanya bisa mengimbau warga dari luar daerah agar tidak mudik. “Susah ya. Diimbau bisa saja untuk tidak mudik, tapi namanya urusan keluarga, kita tak bisa melarang,” ujarnya, Kamis (18/3).

Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Yusuf mengimbau warga yang akan mudik terlebih dulu memeriksa kondisi kesehatan. Warga diminta melakukan tes Covid-19 untuk memastikan negatif. Terlebih bagi warga yang berasal dari zona merah Covid-19.

Yusuf pun mengingatkan warga yang akan mudik tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. Ketika sampai di kampung halaman, ia meminta pemudik melapor dan memeriksakan kondisi kesehatannya ke puskesmas setempat.

Dengan berbagai upaya itu, diharapkan dapat menekan risiko penyebaran Covid-19. “Saya hanya minta itu saja, jangan membuat klaster baru (penyebaran Covid-19), klaster Idul Fitri atau klaster perjalanan,” kata Yusuf.

Sementara soal aktivitas ibadah saat bulan Ramadhan nanti, Yusuf pun tetap mengingatkan soal penerapan prokes. “Itu kita pantau. Kita akan keluarkan instruksi,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement