REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai hanya menebar fitnah selama ini. Salah satunya, terlihat dari adanya poster pencalonan presiden yang menampilkan Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dipastikannya hoaks.
"Para pelaku GPK-PD ini memang kerjanya menebar fitnah dan kabar bohong. Yang kebelet dan berambisi ingin jadi capres 2024 dengan cara menjadi Ketua Umum Parpol secara paksa itu siapa," ujar Herzaky lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (20/3).
Dia menilai, para mantan kader Partai Demokrat bekerja sama dengan sosok yang memiliki kekuasaan untuk melakukan hal tersebut. Dari situ, Herzaky melihat adanya sosok yang berambisi, namun tidak dengan cara yang etis.
"Jelas-jelas para mantan kader kami bekerja sama dengan oknum kekuasaannya yang melakukannya. Siapa yang berambisi, siapa yang dituduh," ujar Herzaky.
Partai Demokrat, kata Herzaky, hingga saat ini belum memikirkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Saat ini pihaknya masih fokus membantu masyarakat selama pandemi Covid-19.
"Kami pun saat ini, sedang berjuang keras bersama penggiat demokrasi dan HAM, maupun masyarakat secara umum, untuk menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif," ujar Herzaky.
Menurutnya, demokrasi Indonesia sedang berada di titik terendahnya sejak reformasi. Apalagi dengan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power yang dilakukan oleh sejumlah oknum.
"Jadi, silakan yang lain menebar kabar bohong, membuat poster aneh-aneh. Kami tetap fokus pada kerja-kerja nyata membantu rakyat," ujar Herzaky.