REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 110 sekolah tingkat dasar dan menengah (SD dan SMP) di Kota Bekasi, Jawa Barat mulai pembelajaran tatap muka hari ini, Senin (22/3). Salah satunya SMP Negeri 2 Kota Bekasi. Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, hanya ada tiga ruang kelas yang dibuka. Per kelasnya, hanya boleh diisi maksimal 18 orang saja.
"Kami sebetulnya sudah lama mempersiapkan, merencanakan tatap muka. Karna waktu itu kasus Covid-19 sedang naik, akhirnya kami dihentikan untuk sementara ditunda untuk tatap mukanya.
Pada hari ini kita bisa melaksanakan maksimal 18 tapi di sini kita baru 16 siswa," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Bekasi, Rudy Winarso, Senin (22/3).
Dalam Panduan penyelenggaraan ATHB-SP telah dibuat oleh Dinas Pendidikan, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 421/2624/Disdik.set/III/2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan di Kota Bekasi, disebutkan bahwa sekolah yang boleh melakukan kegiatan belajar mengajar adalah yang berada di zona hijau dan kuning.
"Kami mendapatkan info bahwa dari wilayah kami Kelurahan Margahayu sudah dinyatakan hijau, sehingga kami bisa menyelenggarakan salah satu syarat untuk bisa melakukan proses tatap muka," ujar Rudy.
Selanjutnya, dari pihak internal sekolah meminta izin kepada orang tua murid dan membuat pernyataan kesiapan sekolah tatap muka. "Masih kita padukan dari informasi dari pada RT RW maupun kelurahan, kalau orangtuanya mengijinkan daerahnya tidak ataupun kuning atau orange yang belum bisa, ya kita tidak panggil untuk siswa hadir di sekolah," kata Rudy.
Adapun, siswa yang hadir pada hari ini adalah siswa yang sudah diizinkan oleh orang tuanya atau wilayahnya sudah hijau,sehat lingkungan dan keluarganya.