REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 266 miliar pada 2020. Sedangkan realisasi laba bersih per saham atau earnings per share sebesar Rp 21 pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PP Yuyus Juarsa mengatakan pencapaian kinerja keuangan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia maupun seluruh dunia sejak awal 2020. "Akibat pandemi terdapat beberapa tender proyek yang telah diikuti oleh perseroan harus ditunda oleh pemilik proyek akibat adanya perubahan alokasi anggaran," ujarnya kepada wartawan, Senin (22/3).
Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 15,83 triliun pada 2020. Kemudian beban pokok pendapatan sebesar Rp 13,65 triliun turun 32,5 persen dari 2019 sebesar Rp 20,25, sehingga perseroan masih mengantongi laba kotor sebesar Rp 2,17 triliun dengan kenaikan marjin laba kotor sekitar 13,73 persen.
Kenaikan marjin laba kotor sebagian besar didominasi oleh proyek-proyek yang berada pada tahap pekerjaan cut & fill seperti Kawasan Industri Terpadu Batang dan Jalan Tol Semarang Demak. "Pada akhir 2020, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp 53,47 triliun," ucapnya.
Yuyus menyebut pada 2020 perseroan mengaku optimis dengan menetapkan target kinerja tumbuh positif dibandingkan realisasi kinerja keuangan 2019. Namun, akibat merebaknya wabah pandemi Covid-19 di seluruh dunia yang dampaknya juga turut dirasakan oleh perseroan dan semua sektor, maka perseroan melakukan penyesuaian atau revisi target kinerja perusahaan 2020.
"Pencapaian kinerja keuangan sepanjang 2020 masih terbilang cukup baik, dalam kondisi wabah pandemi Covid-19 melampaui target revisi yang telah ditetapkan sebelumnya," ungkapnya.
Ke depan perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha dan laba bersih sekitar 40 persen sampai 50 persen pada 2021. "Dengan melakukan penyusunan strategi perusahaan untuk jangka pendek dan menengah, perseroan berharap dapat mencapai target perusahaan tahun ini," ucapnya.