REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Musabaqah Hafalan Qur'an dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Sa'ud Tingkat Nasional ke-13 resmi dibuka di Jakarta pada Senin (22/3) malam.
Direktur Yayasan Amir Sultan bin Abdul Azis Al Saud, Sholeh Ibrahim Al Khulaifi, mengatakan, MHQH digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap umat Islam untuk semakin cinta terhadap Alquran.
Menurut dia, kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut juga menjadi upaya memperbaiki bacaan Alquran langsung dari ahlinya.
"Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap dunia Islam, baik di dalam negeri Arab maupun di luar negeri Arab. Kegiatan ini juga menjadi ajang agar umat Islam menghafal Alqur'an lalu mempelajari makhorijul huruf hingga hukum tajwidnya," ujar Al Khulaifi saat sambutan secra virtual dalam acara pembukaan MHQH di Jakarta Pusat, Senin (22/3).
Al Khulaifi menjelaskan, musabaqah tersebut juga menjadi ajang untuk mempelajari dan memahami hadits-hadits Rasulullah SAW, sehingga umat Islam lebih dekat dengan kehidupan Nabi dan memahami apa yang dilakukannya dalam keseharian.
"Pada malam yang berkah ini, di negeri yang insyaallah juga diberkahi ini, kita berkumpul untuk mengikuti Musabaqah. Di sini kita akan belajar tentang Alquran. Kita juga akan belajar tentang hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Kami berharap kita semua menjadi manusia yang mencintai Islam dan mencintai Rasulullah SAW," kata Al-Khulaifi
Dia pun mengapresiasi penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Qur’an dan Hadits ke-13 yang tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia sejak akhir 2019 lalu.
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin, menjelaskan MHQH merupakan perlombaan yang digelar rutin tahunan. Dia berharap kegiatan ini bisa melahirkan lebih banyak lagi para penghafal Alquran di Indonesia.
"Ini diiharapkan bisa melahirkan penghafal Alquran. Kegiatan ini diikuti 150 orang peserta putra dan 100 peserta putri. Saya harap kerjasama dengan Atase Agama Kedubes Arab Saudi ini bisa semakin berkembang," jelasnya.
Di acara yang sama, Kepala Atase Agama Kedubes Kerajaan Arab Saudi, Ahmed bin Essa Al Hazmi, menjelaskan bahwa MHQH awalnya diinisiasi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud. Dia mengapresiasi Kemenag RI yang telah berupaya menyukseskan acara tersebut. "Kami apresiasi pemerintah Indonesia yang telah senang hati dan segala upaya untuk menyukseskan. Semoga semakin memeperkokoh hubungan kedua negara," katanya.
MHQH Tingkat Nasional ke-13 ini diikuti 250 Hafizh dan Hafizhah dari 34 provinsi di Indonesia. Cabang yang dilombakan terdiri atas hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk putra dan putri. Sedangkan hafalan hadits hanya untuk putra dengan menghafal Kitab Hadits Umdatul Ahkam.
Hadir pada acara MHQH Amir Sultan ke-13 tersebut antara lain Kepala Atase Agama Kedubes Kerajaan Arab Saudi Ahmed bin Essa Al Hazmi, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dan jajaran pejabat eselon II Kementerian Agama RI.