Selasa 23 Mar 2021 00:22 WIB

Persediaan Pangan Masyarakat Badui Melimpah Kala Pandemi

Masyarakat Badui hingga kini belum pernah mengalami kerawanan pangan.

Red: Andri Saubani
Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah warga suku badui berjalan kaki ketika menjual hasil kerajinan dan hasil bumi khas Badui di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Persediaan pangan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten melimpah di tengah pandemi Covid-19. Selain stok dari hasil panen padi huma, warga Badui juga menerima bantuan program sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Kami menyimpan persediaan pangan untuk konsumsi anggota keluarga relatif cukup," kata Santi (40), seorang ibu rumah tangga warga Badui saat ditemui di Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Senin.

Baca Juga

Masyarakat Badui hingga kini belum pernah mengalami kerawanan pangan maupun kelaparan, karena setiap tahun bisa memanen padi huma di ladang. Panen padi huma itu, nantinya puluhan sampai ratusan ikatan gabah disimpan melalui rumah lumbung atau leuit, di mana leuit itu sebagai sumber rumah ketersediaan pangan.

Masyarakat Badui jika pailit akibat terserang hama penyakit tanaman yang mengakibatkan gagal panen, tentu persediaan gabah yang ada di leuit dapat memenuhi kebutuhan konsumsi pangan keluarga. "Semua permukiman Badui itu banyak leuit-leuit yang biasanya didirikan di belakang rumah guna memenuhi ketersediaan pangan," katanya menjelaskan.