Rabu 24 Mar 2021 10:46 WIB

Klinik Vaksinasi akan Didirikan di Masjid Leicester

Masjid Leicester akan menjadi tempat vaksinasi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Klinik Vaksinasi akan Didirikan di Masjid Leicester. Foto: Produksi vaksin Covid-19. Ilustrasi
Foto: AP Photo / Ng Han Guan
Klinik Vaksinasi akan Didirikan di Masjid Leicester. Foto: Produksi vaksin Covid-19. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Sebuah pusat komunitas dan masjid di Leicester akan menjadi tuan rumah klinik vaksinasi pop-up (sementara) pada Kamis (25/3).

Klinik akan dibuka di Al Furqan Center di St Matthews. Ini merupakan salah satu dari serangkaian pusat vaksinasi pop-up yang direncanakan untuk kota.

Baca Juga

Tempat ini akan memvaksinasi orang yang berusia di atas 50 tahun, serta mereka yang berusia di atas 18 tahun. Vaksinasi akan berlangsung antara pukul 08.00 pagi dan 08.00 malam hanya untuk satu hari.

Dilansir dari laman Leicester Mercury pada Rabu (23/3), disebutkan sebelumnya St Matthews diindentifikasi  sebagai salah satu area di mana vaksinasi Covid-19 tidak berkembang secepat yang direncanakan bersama dengan lingkungan St. Peter's, Charnwood, Spinney Hill, Northfield, Crown Hills, dan St. Saviour.

Leicestershire, Leicester dan Rutland Clinical Commissioning Group sekarang merencanakan lebih lanjut klinik pop up di daerah lain dengan serapan vaksin rendah.

Baca juga : Amalan Menyambut Ramadhan yang Dicontohkan Nabi Muhammad

Seorang General Practitioner (GP) di Leicester, Dr Samira Hassan telah bekerja sama dengan komunitas Somalia di St Matthews selama beberapa tahun dan akan bekerja di klinik pada Kamis. "Salah satu keindahan dari klinik ini khususnya adalah tidak hanya akan berada di masjid lokal dan pusat komunitas tetapi juga akan disampaikan oleh petugas kesehatan Somalia," kata dia.

"Ini membantu mendobrak hambatan bahasa dan budaya yang akan mengatasi ketakutan atau skeptisisme seputar vaksin," lanjutnya.

Penyerapan vaksin lebih rendah di komunitas Asia Leicestershire semenjak peluncuran dimulai, tetapi Dr Hassan telah mengadakan sejumlah webinar dalam upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Dia mengatakan, ini telah membantu mengembangkan kepercayaan yang mengakar antara organisasi kesehatan dan komunitas.

"Memiliki pusat di masjid setempat juga berarti orang akan melihat orang lain yang terlihat seperti mereka mendapatkan vaksin juga, yang akan membuat orang merasa lebih nyaman untuk mendapatkannya sendiri," ucap Dr Hassan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement